• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Menanam Benih Kebaikan untuk Panen di Masa Depan

adminsaleh by adminsaleh
March 23, 2022
Home Cerita Relawan
Share on FacebookShare on Twitter

Layaknya seorang petani, menjadi seorang relawan pendidikan di Mamuju Mengajar seperti menanam benih yang akan di panen beberapa tahun ke depannya. Sejak maret 2019 saya dan kawan – kawan volunteers Mamuju mengajar membersamai adik – adik siswa SD Mollo belajar dan bermain bersama.

sebagai salah satu relawan yang lebih banyak bekerja di balik layar tentunya memiliki pekerjaan yang berbeda dibandingkan dengan rekan-rekan dilapangan.

Hampir 2 bulan terakhir lebih banyak beraktivitas diskusi di grup whatss App yang merupakan tempat dan kantor kami bersama. Bersama dengan 11 orang (12 orang termasuk saya) kami banyak membahas hal – hal seputar teknis pelaksanaan program dampingan Mamuju mengajar #ayokeMollo.

Akhirnya setelah melalui proses rekruitmen dan briefing bagi relawan yang mendaftar maka tibalah hari spesial yang telah saya nantikan. Pertemuan pertama  dengan siswa dan masyarakat di Mollo yang merupakan upaya dan langkah awal membangun silaturrahmi dan rekatan hati diantara kami para relawan dengan siswa, guru dan masyarakat di kampung Mollo.

Ada beberapa kegiatan yang telah di agendakan sangat rapi oleh teman – teman pengurus inti Mamuju mengajar. Perkenalandan nonton bareng menjadi prioritas kegiatan di malam hari di Mollo.

Kegiatan pertama kami pusatkan di depan SD Mollo. Dengan menggelar Spanduk besar 4 x 4 meter para siswa duduk dengan rapi menantikan acara yang jarang ditemui di kampung mereka.

“Namun apa daya”, kemampuan daya listrik membuat proyektor yang kami siapkan tidak mampu menyala dengan baik.

“Listriknya tidak mampu” ujar salah satu warga yang berdiri di depan sekolah.

So, kegiatan berikutnya berupa perkenalan satu per satu relawan pengajar yang akan melakukan pendampingan selama 1 tahun di Mollo.

Tepa pukul 10.00 malam, para peserta yang sebagian besar siswa SD bubar karena akan kembali ke sekolah besok untuk orientasi dan belajar bersama di alam.

Saya sendiri mulai tidur pukul 11.30 ditenda bulan milik Adiatma, salah satu pengurus Gerakan Mamuju Mengajar.

Pagi – pagi para siswa sudah mulai berdatangan satu per satu. Kegiatan di mulai dengan kerja bakti dan senam pagi. Setelah itu para siswa di bagi menjadi 3 kelompok.

Kelompok 1 dan 2 menjadi satu kelompo, Kelas 3 gabung kelas 4 dan kelas 5 dan 6 merger menjadi 1 kelompok juga.

Saya mendapatkan bagian mengajar kelas gabungan 3 dan 4. Akhirnya kami mulai mencari posisi dan tempat yang tepat untuk belajar. Dengan menggunakan spanduk bekas yang besar kami memilih menggelart  tikar dibawah rerimbunan pohon coklat di samping sekolah.

Pelajatan di mulai dengan materi testing kepada siswa SD tentang kemampuan membaca dan menulis.

untuk standar kelas 3 dan 4 yang belum bisa membaca dengan baik dan benar tentunya ini menjadi salah satu problem yang akan coba kami tuntaskan selama pendampingan setahun penuh di SD Mollo ini.

Memberikan pelajaran dengan berbagai teknik yang tidak membosankan membuat siswa  yang awalnya sedikit “introvert” mulai terbuka sedikit demi sedikit dan ikut terbawa suasana yang dicairkan oleh kakak-kakak relawan Mamuju mengajar.

Saya percaya bahwa kegiatan kecil ini, adalah upaya untuk menanam benih kebaikan. Ibaratnya menyiram mereka dengan pengetahuan dengan metode yang berbeda seperti yang didapatkan di sekolah setiap harinya.

Harapan terbesar yang saya miliki ketika satu tempat dengan anak-anak SD Mollo, semoga di masa depan adik-adik bisa mengembangkan diri dengan baik dan mampu menjadi benih yang tumbuh handal di masa depan.

Setelah belajar di alam, kami pun menuju ke suangai untuk mandi bersama. Nah, pada saat di sungai salah satu anak kehilangan anting-anting telinga kanannya. Diapun menangis tersedu-sedu, sambil berteriak “anting saya hilang”. Kami para relawan berusaha menenangkan anak tersebut namun tetap menangis. Sepertinya takut sama orang tuanya disebabkan oleh tercecernya anting-anting miliknya.

“sebagai relawan bersama dengan teman-teman lainnya, kami pun kongsi-kongsi untuk menggantikan anting-anting” anak tersebut, walaupun keluarga anak tersebut tidak mengharapkan para relawan menggantikan anting-anting yang hilang.

Pertemuan pertama kami akhiri dengan kembali kesekolah bersama dengan anak-anak. So..ternyata sebagian besar orang tua di Mollo, kurang senang jika anak-anaknya main di sungai. ini tentunya menjadi informasi berharga bagi kami untuk melakukan kegiatan -kegiatan lain di masa depan.

Setelah makan siang bersama, kami bertolak meninggalkan kampung ini. Berjalan kaki sekitar 200 meter dari sekolah ketempat parkiran motor.

jalanan yang becek dan kurang bersahabat menjadi pemandangan lazim di kampung ini. Sungai kecil yang mengalir membelah dusun ini menjadi salah satu daya tarik kampung ini.

Pertemuan perdana menjadi langkah awal dan pertama untuk kehadiran relawan di Mollo. Tiap 2 pekan berikutnya teman-teman para relawan bergantian datang ke SD Mollo untuk belajar bersama adik-adik SD Mollo.

Sebelum saya akhiri cerita ini, di SD Mollo terdapat 4 guru termasuk kepala sekolah. Guru-guru dengan status honorer di SD Mollo ini adalah ibu-ibu masyarakat Mollo yang memilih untuk mengajar di sekolah, walaupun dengan honor dan gaji yang jauh dari kata cukup.


Mamuju, 30 April 2019

Muh. Saleh – Relawan Mamuju Mengajar

adminsaleh

adminsaleh

Next Post
Perjalanan Menemukan

Perjalanan Menemukan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014-2013

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014-2013

January 16, 2015
Cerita UX Design di DILO Makassar

Cerita UX Design di DILO Makassar

December 17, 2018

Trending.

Memahami Desain Grafis

12 Prinsip Hirarki Visual yang Perlu Diketahui Desainer

February 13, 2019
Perkembangan Program Keluarga Sehat di Provinsi Sulawesi Barat

Perkembangan Program Keluarga Sehat di Provinsi Sulawesi Barat

April 6, 2022
Memahami Desain Grafis

Memahami Desain Grafis

February 12, 2019
Gempa dan Posko Klaster Kesehatan

Gempa dan Posko Klaster Kesehatan

February 27, 2021

5 Hari di Mamuju Utara, Negeri Pasangkayu yang Indah

November 26, 2018

Share Your Knowledge For Better Life

Follow Us

Categories

  • Analisis Data
  • Artikel
  • ASNeurship
  • Berita
  • Catatan Lepas
  • Cerita ASN
  • Cerita Kampus
  • Cerita Relawan
  • Infografis
  • Tips Desain

Tags

FKM Unhas flp Forum Lingkar Pena Kesmas Unhas salehmandar

Recent News

Perkembangan Program Keluarga Sehat di Provinsi Sulawesi Barat

Perkembangan Program Keluarga Sehat di Provinsi Sulawesi Barat

April 6, 2022
Jamban untuk Mama Dorce

Jamban untuk Mama Dorce

March 23, 2022
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Saleh Mandar
  • Kabar Berita
  • Catatan Lepas
    • Tips Desain
    • Cerita Kampus
    • Cerita ASN
    • Cerita Relawan
  • Analisis Data
  • Kontak

© 2021 Salehmandar.com - Support by MW.